Futanari dan Shemale Ternyata Beda Jauh, Ini Fakta yang Jarang Dibahas!
"Pelajari perbedaan futanari dan shemale, asal-usulnya, serta apakah fenomena futanari bisa benar-benar terjadi di dunia nyata menurut medis."
![]() |
Bailey Jay (kanan) Kana Reiko (kiri) |
Di dunia internet, banyak istilah asing yang sering bikin penasaran, dua di antaranya adalah futanari dan shemale, sekilas keduanya terdengar mirip, bahkan sering disamakan, padahal sebenarnya memiliki perbedaan mendasar, untuk memahami lebih jauh, mari kita bahas asal-usul, pengertian, serta perbedaan antara futanari dan shemale.
Apa Itu Futanari?
Futanari (ふたなり) adalah istilah dari bahasa Jepang yang secara harfiah berarti "berwujud ganda", dalam budaya populer Jepang, terutama pada dunia manga, anime, dan ilustrasi dewasa, futanari menggambarkan karakter perempuan yang memiliki organ seksual ganda, baik perempuan maupun laki-laki.
Karakter futanari biasanya ditampilkan dengan tubuh yang sepenuhnya perempuan: wajah, suara, dan penampilan fisik yang feminin, namun, mereka memiliki tambahan ciri biologis maskulin yang membuatnya berbeda dari karakter perempuan biasa (memiliki kelamin pria)
Beberapa fakta tentang futanari:
-
Asal-usul budaya: Futanari sudah dikenal dalam cerita rakyat Jepang kuno, merujuk pada sosok yang memiliki dua jenis kelamin (Jejak Tertulis Tertua: Yamai no Sōshi (Scroll of Illness)), dalam perkembangannya, istilah ini populer di media modern, terutama dalam hentai.
- Fiksi, bukan nyata: Futanari lebih dianggap sebagai fantasi dalam karya fiksi, bukan fenomena biologis di dunia nyata.
- Popularitas global: Walaupun berasal dari Jepang, istilah futanari sudah mendunia, terutama di komunitas penggemar anime dan manga.
Apa Itu Shemale?
Berbeda dengan futanari, istilah shemale muncul dari dunia barat, khususnya dalam industri hiburan dewasa, kata ini dipakai untuk menyebut transgender wanita (transpuan) yang masih memiliki organ kelamin pria.
Namun, istilah ini memiliki konotasi negatif karena awalnya diciptakan oleh industri dewasa untuk kepentingan komersial, banyak komunitas transgender menolak penggunaan kata "shemale" karena dianggap merendahkan dan tidak menghormati identitas mereka.
Beberapa hal penting tentang istilah shemale:
-
Berhubungan dengan orang nyata: Tidak seperti futanari yang bersifat fiksi, shemale merujuk pada manusia nyata.
- Istilah bermuatan ofensif: Dalam percakapan sehari-hari, istilah ini tidak pantas digunakan karena bisa menyinggung. Lebih baik gunakan istilah yang tepat seperti transgender woman atau transpuan.
- Lahir dari industri dewasa: Popularitas kata ini berawal dari konten dewasa barat, bukan dari budaya populer umum.
Perbedaan Dasar Futanari dan Shemale
Walaupun sering dianggap mirip, futanari dan shemale memiliki perbedaan yang jelas, berikut adalah poin-poin utama perbedaannya:
-
Asal-usul
-
Futanari: berasal dari budaya Jepang, terutama manga dan anime.
- Shemale: berasal dari dunia barat, khususnya industri dewasa.
-
-
Konteks
-
Futanari: sepenuhnya fiksi, hanya muncul dalam karya gambar atau animasi.
- Shemale: nyata, istilah kasar yang ditujukan pada transgender wanita.
-
-
Penerimaan masyarakat
-
Futanari: diterima di komunitas penggemar anime/manga sebagai bagian dari genre fantasi.
- Shemale: dianggap ofensif dan merendahkan, tidak disarankan dipakai pada percakapan umum.
-
-
Karakteristik
-
Futanari: karakter perempuan dengan organ ganda (ciri khas dunia fiksi Jepang).
- Shemale: transgender wanita yang masih memiliki organ pria (istilah yang tidak sopan untuk menyebut mereka).
Apakah Manusia Bisa Menjadi Futanari Di Dunia Nyata?
1. Perspektif Biologi: Kondisi Interseks
Secara medis, ada kondisi yang disebut interseks, yaitu ketika seseorang terlahir dengan variasi biologis yang tidak sesuai dengan definisi laki-laki atau perempuan secara tradisional, interseks bisa mencakup:
-
Genetika (misalnya kromosom XXY atau variasi lainnya).
- Perbedaan hormon yang membuat ciri seksual sekunder bercampur.
- Organ reproduksi yang memiliki karakteristik ganda.
Meskipun interseks sering dijadikan rujukan saat membicarakan futanari di dunia nyata, perlu digarisbawahi bahwa setiap kondisi biologis itu sangat beragam, dan tidak selalu sesuai dengan gambaran "fiksi futanari" yang ada di anime.
2. Teknologi Medis, Bedah, dan Eksperimen Hormon
Dalam bidang medis, ada penggunaan hormon testosteron yang bisa memengaruhi perkembangan organ seksual. Pada perempuan yang mendapat terapi testosteron jangka panjang, misalnya dalam konteks transisi FTM (female-to-male), terjadi clitoromegaly, yaitu pembesaran klitoris ecara alami, klitoris memiliki jaringan yang homolog dengan penis, sehingga ketika mendapat stimulasi hormon androgen (terutama testosteron), ia bisa bertumbuh lebih panjang dan lebih tebal.
Ada penelitian dan laporan medis yang menggambarkan bahwa pembesaran ini bisa cukup signifikan, sampai tampak menyerupai batang kecil, efeknya tergantung dosis, durasi penggunaan, dan respons biologis tiap individu, dalam teori, jika ada obat hormon testosteron yang diformulasikan agar "mengikat" hanya di area tertentu (misalnya hanya di klitoris, bukan menyebar ke seluruh tubuh), maka secara konsep pertumbuhan bisa lebih terfokus pada bagian itu.
Namun, perlu dicatat:
-
Sampai saat ini, farmasi modern belum membuat obat testosteron yang 100% hanya bekerja di satu organ target. Testosteron yang masuk ke tubuh tetap ikut aliran darah dan memberi efek sistemik (suara jadi berat, perubahan otot, kulit berminyak, dsb).
- Jadi ide "obat testosteron lokal khusus clitoris" masih lebih dekat ke konsep teoretis/eksperimen, meski secara biologis mekanismenya bisa dibayangkan karena jaringan target memang responsif terhadap androgen.
Penutup
Futanari dan shemale sering disamakan, padahal keduanya berbeda jauh, futanari sepenuhnya fiksi dari budaya Jepang, sementara shemale adalah istilah barat yang merujuk pada manusia nyata, namun dianggap ofensif, di dunia medis, kondisi interseks dan terapi hormon bisa menimbulkan fenomena yang sekilas mirip, tapi tetap tidak bisa menyamai gambaran fantasi futanari, jadi, futanari tetaplah konsep fiksi, bukan realita.