Kenapa Cuma Hape Jadul Saja Yang Dapat Merekam Penampakan Hantu?

Jika kamu pernah melihat sebuah footage atau video-video yang direkam menggunakan kamera HP jadul, mungkin kamu akan berpikir bahwa kamera HP lama justru lebih mampu menangkap penampakan hantu, bahkan, sering kali muncul asumsi bahwa video dari HP jadul lebih "asli" atau tidak dimanipulasi karena keterbatasan teknologinya.

Ada beberapa alasan teknis dan non-teknis yang membuat HP jadul terkesan lebih "peka" terhadap entitas tak kasat mata, meskipun penjelasan ini masih bersifat spekulatif dan belum terbukti secara ilmiah, banyak yang percaya bahwa beberapa karakteristik kamera lama memang mendukung munculnya penampakan dalam rekaman video, nah dibawah ini aku bahas satu per satu alasannya, simak baik - baik dibawah ini :

Kamera HP jadul umumnya hanya mampu merekam video dengan frame per second (FPS) yang rendah, misalnya 15 atau 24 FPS, hal ini bukan karena disengaja, tetapi karena keterbatasan teknologi saat itu.

FPS yang rendah justru membuat pergerakan cepat atau mendadak dari suatu objek lebih mudah tertangkap dalam bentuk 'glitch' visual, dalam beberapa kasus, objek yang bergerak sangat cepat akan tertangkap hanya dalam satu atau dua frame, menciptakan efek seperti "kedipan cahaya" atau bayangan samar yang terlihat berpindah secara tiba-tiba, dan ini yang sering disalahartikan sebagai penampakan.

Dengan kata lain, frame yang patah-patah justru menciptakan ilusi visual yang bisa saja merekam sesuatu yang tidak kasat mata dalam durasi yang sangat singkat.

Kualitas resolusi pada HP jadul tentu lebih rendah dibandingkan kamera smartphone masa kini, tapi justru kualitas rendah ini bisa menjadi celah untuk menangkap kejanggalan visual yang lebih mudah terlihat.

Contohnya, ketika kamu merekam suatu objek diam (misalnya baju di atas kasur), lalu tiba-tiba di sekitar objek tersebut muncul blok-blok pixel atau distorsi gambar, padahal tidak ada pergerakan sama sekali, maka hal itu bisa diinterpretasikan sebagai sesuatu yang "tidak biasa", efek ini muncul karena kompresi visual yang terlalu sederhana, membuat kamera sulit membedakan antara gerakan nyata dan gangguan frekuensi energi yang mungkin terjadi di sekitar objek tersebut.

Fenomena ini mungkin tidak akan kamu temukan di kamera modern karena algoritma pemrosesan gambar yang lebih canggih akan langsung menstabilkan dan menghapus distorsi seperti itu.

HP jadul umumnya menghasilkan video dengan kontras tinggi secara default, artinya, warna-warna gelap bisa tampak lebih pekat, sedangkan cahaya bisa tampak lebih menyilaukan.

Nah, di sinilah letak potensi uniknya, dengan kontras tinggi, kamera bisa menangkap objek atau bayangan yang jauh lebih gelap dari lingkungan sekitarnya, misalnya, kamu sedang merekam ruangan gelap, kamera HP jadul mungkin bisa memperjelas kontras antara bayangan biasa dengan bayangan "tak dikenal" yang jauh lebih pekat, seolah-olah ada entitas yang berdiri diam di sudut gelap tersebut.

Beberapa orang menganggap penampakan seperti ini sebagai entitas, karena bentuknya tidak biasa dan hanya muncul sesekali dalam frame video.

Menurut aku, tidak juga, kamu bisa menggunakan smartphone modern dengan spesifikasi kamera tinggi sekalipun, dan tetap memiliki peluang untuk merekam penampakan yang sama, hanya saja, kamu perlu melakukan beberapa proses tambahan seperti:

Yang paling penting adalah ketelitian dan kejernihan pikiran saat merekam maupun saat menonton hasil video. Jangan sampai kamu tertipu oleh ilusi optik atau efek psikologis seperti pareidolia—yaitu kecenderungan otak manusia untuk mengartikan pola acak sebagai bentuk yang dikenali, seperti wajah atau sosok makhluk.

Fenomena kamera HP jadul yang bisa merekam penampakan hantu bisa dijelaskan melalui beberapa aspek teknis seperti rendahnya frame rate, kualitas video, dan kontras warna, meskipun belum ada bukti ilmiah yang benar-benar menyatakan bahwa kamera tertentu lebih bisa menangkap makhluk halus, banyak pengalaman pengguna yang menunjukkan bahwa HP jadul memiliki "keunikan" tersendiri dalam menciptakan efek visual yang aneh dan menyeramkan.

Namun pada akhirnya, apapun jenis kamera yang kamu gunakan, yang paling penting adalah peka terhadap kejanggalan, berani merekam secara sadar, dan tetap berpikiran terbuka terhadap apa pun yang kamu lihat.